Selasa, 06 September 2016

Renungan Lukas 6 :12-19

Renungan Kuasa Doa hari ini diambil dari Injil Lukas 6:12-19, dengan thema:”Yesus semalaman berdoa kepada Allah”. Thema ini diangkat dari kisah Yesus yang berdoa semalaman di bukit kepada Bapa-nya sebelum memilih ke 12 rasulnya.
Gereja hari ini merayakan dua orang rasul Yesus yakni Santo Simon dan Yudas Tadeus. Simon ini berbeda dari Simon Petrus. Jadi di antara 12 rasul Yesus ada Simon Petrus dan Simon dari Zelot. Demikian pula, di antara 12 rasul Yesus, ada Yudas Iskariot yan pengkhianat dan Yudas yang lain lagi yakni Yudas Tadeus.
Keduanya meninggal di Persia sebagai martir pada tahun 65. Meskipun Simon dan Yudas praktis “hilang’ dalam sejarah yang serba tidak jelas, kita tahu dan yakin sekali bahwa Allah telah melakukan karya besar dalam diri kedua orang rasul ini. Seperti para rasul lainnya, mereka memiliki banyak kesempatan bersama Guru sekaligus Tuhannya.
Berbicara tentang Yudas Tadeus, rasul yang ini mempunyai keistimewaan yang berbeda dengan rasul yan lain. Dalam dunia devosi, Santo Yudas Tadeus ini memiliki tempat yang tidak kalah dengan para santo-santa lainnya. Sekiranya anda membutuhkan pertolongan yang mendesak, cobalah meminta bantuan pertolongan Santo Yudas Tadeus, misalnya jika anda kehilangan sesuatu. (Ini kesaksian lho).
Namun yang tak kalah menariknya dari perikopa hari ini adalah tentang “Yesus berdoa semalaman kepada Allah”.
Mungkin ada yang bertanya lho Yesus itu Allah kok masih berdoa. Pertanyaan itu menarik, dan memang membutuhkan suatu penjelasan (klarifikasi). Dalam Kol 1:15, Yesus adalah gambaran Allah yang tidak kelihatan, Dialah yang sulung di antara segala ciptaan”. Sementaa itu Yesus itu adalah Alpha dan Omega (Wahy 1:8). Namun Yesus jua mengatakan bahwa barangsiapa meliha Aku, melhat Bapa-Ku, karena Aku dan Bapa adalah satu 9Yoh 10:30). Dengan demikian, jika kita berbicara tentang Allah, maka kita harus mengarah kepada Yesus, karena melalui Dia-lah, Allah itu nyata. Kehadiran Yesus merupakan Sang Sabda yang menjadi Manusia.
Dalam hal Yesus semalaman berdoa kepada Allah, dapat diartikan Yesus memberikan contoh keteladanan kepada umat manusia, bahwa berdoa khususnya dalam situasi yang sangat penting, menjadi suatu keharusan. Semalaman Yesus berdoa sebelum memilih ke 12 rasulnya. Sepert kita ketahui bahwa para rasul ini adalah garda penjaga iman, maka perlu ketepatan dalam memilihnya. Walau demikian, Yudas Iskariot tetap dengan kehendak bebasnya memilih untuk menjadi pengkhianat.
Kembali kepada thema hari ini tentang “Yesus semalaman berdoa kepada Allah” seharusnya menjadi suri keteladanan. Berdoa itu bukan sia-sia, tetapi tetap bermakna. Dengan berdoa ingin ditunjukkan betapa kecilnya manusia, dan betapa besar Allah itu. Jadi sekiranya kita memikirkan tentang rahasia-rahasia Allah sangat mustahil. Kemahakuasaan Allah merupaka misteri yang sulit diselami oleh otak manusia yang kecil ini.
Berdoa seharusnya menjadi conditio sine qua non untuk umat beriman. Dengan berdoa, kita ingin membela relasi dengan Allah, ingin membangun komunikasi dengan-Nya. Dengan berdoa, kita bisa bersyukur serta memohon pertolongan, karena Allah itu mahakuasa.Dengan kemahakuasaan-Nya, Allah dapat mngatur segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar